Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Waktu Dekat, Semaindo Gelar Aksi Di Depan PT. Geodipa Energi Dan ESDM EBTKE

Redaksi
22 Januari 2024
Last Updated 2024-01-22T09:55:20Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
Ketua Umum Semindo DKI Jakarta, Sahrir Jamsin. || Foto: Istimewa 

Jailolo, Falanusantara.id
-- Sentrum Mahasiswa Indonesia (Semaindo) Halmahera Barat DKI Jakarta, dalam waktu 2 hari kedepan bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung PT. Geodipa Energi dan ESDM EBTKE.

Aksi unjuk rasa yang bakal digelar itu, sebab Semaindo menolak hadirnya PT. Geodipa Energi di Desa Idamdehe dan Bobo Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara.

Ketua Umum Semaindo, Sahrir Jamsin mengatakan, pembangunan Sistem Energi Geotermal itu cukup berbahaya sebab, panas yang ada di dalam perut bumi di paksa untuk keluar. 

"Sekalipun metode yang di pakai adalah fracing, namun tetap dapat menyebabkan gempa bumi minor, pencemaran air, thermal pollution, dan juga amblesan disejumlah titik," Katanya dalam rilis yang diterima. Senin (22/1/2024).

Menurutnya, proses pembangunan proyek Geothermal di Halmahera Barat yang bertempat di Desa Idamdehe dan Bobo itu akan mengancam sektor pertanian dan merampas ruang hidup masyarakat serta menyebabkan resiko bencana dan kecelakaan tinggi, apalagi sambungnya, Desa Idamdehe dan Bobo rawan gempa bumi. 

"Berkaca di beberapa Daerah yang pernah dilaksanakan pembangunan proyek Geotermal, seperti Daerah Banten di mana, warga merasa dirugikan dengan kehadiran pembangunan proyek Geotermal, karena mengancam sektor pertanian Masyarakat. Contoh nyata lain yakni ancaman dari aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Merapi di Mandailing Natal, Sumatera Utara. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat di sekitar lokasi tersebut kerap mengalami gejala sesak napas dan keracunan karena diduga menghirup kebocoran gas hidrogen sulfida dari aktivitas PLTP yang menyebabkan lima warga tewas akibat kebocoran gas beracun itu," Ungkapnya.

Untuk itu, kata Oyap sapaannya, pihaknya mengajak masyarakat Halmahera Barat pada khususnya Masyarakat Bobo dan Idamdehe perlu menyadari hal ini, sehingga tidak terjadi seperti Daerah Banten dan Sumatra tersebut. 

"Maka Perlu kami tegaskan lagi, bahwa kami yang merupakan bagian dari masyarakat Pabos (Payo, Bobo, Saria) dan Idamdehe tidak membutuhkan Geotermal, jadi jangan pernah ganggu Masyarakat lagi hanya karena kepentingan bisnis dan kepentingan segelintir orang semata," Ujarnya.

Lanjut Oyap, Transfer Knowledge Geotermal Goes to Campus (GGTC) yang pernah diselenggarakan di kampus STPK Banau adalah sebuah langkah awal yang bagus.

"Tetapi bagi kami itu tidak tepat. Karena tanpa melibatkan partisipasi masyarakat Desa Pabos dan Idamdehe. Karena yang merasakan dampak buruk itu bukan Kampus tapi Masyarakat," Tegasnya.

Ia menyatakan bahwa, pada Rabu (24/1/2024) Semaindo akan menggelar Aksi unjuk rasa besar-basaran di depan PT GEODIPA ENERGI DAN ESDM EBTKE. 

Berikut 4 tuntutan Semaindo DKI Jakarta;

1. Mendesak Kementrian ESDM segera Mencabut Izin Usaha Pertambangan Pt Geodipa Energi Di Halmahera Barat.
2. Meminta kepada Kementrian Esdm Segera menghentikan Upaya Masuknya Geotermal (Panas Bumi) Di Halmahera Barat.
3. Meminta kepada Pt Geodipa jangan lagi Hadir Di Halmahera Barat.
4. Masyarakat Halmahera Barat dan yang terkhususnya Masyarakat Pabos & Idamdehe Tidak Butuh Geotermal atau Panas Bumi. (Putee)
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl