Petani kopra dan pedagang bia (siput) popaco yang berhasil menyekolahkan 6 anak di perguruan tinggi hingga bergelar sarjana.|| Dok: Istimewa |
Halut, Falanusantara.id-- Anwar Sainur (62 tahun) adalah petani kopra dan istrinya Amria Bakhi (57 tahun) pedagang bia (siput) popaco di Desa Simau, Kecamatan Galela, Halmahera Utara, Maluku Utara. Dari hasil kopra dan bia popaco, pasangan suami istri itu, mampu menyekolahkan anak-anaknya di perguruan tinggi hingga bergelar sarjana.
Anwar dan Amria mempunyai dua (2) anak laki-laki dan empat (4) perempuan. Mereka adalah, Rafdinal Sainur, Rajiman Sainur, Malhayati Sainur, Malhajani Sainur, Musniar Sainur dan Musnidar Sainur.
Ke enam anak dari Anwar dan Amria itu, lima (5) diantaranya sudah berhasil meraih gelar sarjana, sementara putri bungsu (Musnidar Sainur) masih berada di bangku kuliah. Musnidar Sainur saat ini sedang menjalankan studi pendidikan di Kampus IAIN Ternate.
Kedua pasangan suami istri itu tak patah semangat untuk sekolahkan anak-anak mereka dari hasil kopra dan bia popaco. Anwar rela menghadapi panasnya api yang membakar kopra demi menyekolahkan ke enam anaknya.
Anwar mempunyai 300 pohon kelapa untuk diolah menjadi kopra. Dalam setahun, Anwar berhasil menjual hasil panennya sebanyak 1 ton. Sementara pendapatan Amria dari hasil menjual bia popaco tersebut tidak menetap.
"Semua yang dilakukan itu, hanya untuk menyekolahkan anak-anak hingga mereka sukses di kemudian hari. Semoga dengan kerja keras kami selaku orang tua, dapat membuahkan hasil bagi mereka (anak-anak) kelak nanti," Harap Anwar, saat berbincang-bincang dengan wartawan melalui telepon seluler. Kamis (29/2/2024).
Sementara salah satu anak dari Anwar dan Amria yakni, Musnidar Sainur, saat di hubungi melalui pesan aplikasi WhatsApp mengatakan, dari hasil keringat kedua orang tuanya itu, sehingga dirinya bisa melanjutkan proses belajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi di IAIN Ternate saat ini.
"Saya pe papa deng mama kase sekolah saya deng ke-lima saudara saya itu, tak lain dari hasil kopra dan popaco," Tutur Musnidar.
Musnidar mengatakan bahwa, dirinya turut membantu orang tuanya bertani dan berjualan bia pupaco yang saat itu dirinya masih berada di bangku SMA.
"Selaku anak terakhir (Anak bungsu) melihat sendiri dengan mata kepala saya pada saat papa dan mama memperjuangkan kakak-kakak dalam proses kuliah. Saat itu, saya turut membantu papa dan mama untuk memperjuangkan ke-lima saudara pada saat mereka (kelima saudara) sedang kuliah," Terang Musnidar.
Anak bungsu dari Ayah petani kopra dan Ibu pedagang bia popaco itu berharap, agar kedua orang tuanya dapat diberikan kesehatan, umur panjang dan rezeki yang halal.
"Agar papa dan mama bisa menyaksikan saya wisuda serta sukses seperti ke-lima saudara saya," Tutup Musnidar, seraya meneteskan air mata.
Sekedar diketahui, ke-lima anak dari Anwar dan Amria yang sudah bergelar sarjana itu, diantaranya; Malhayati Sainur bergelar Sarjana Pendidikan (S.pd), Rafdinal Sainur Sarjana Pertanian (S.P), Malhajani Sainur Sarjana Pendidikan (S.pd), Rajiman Sainur Sarjana Hukum (S.H) dan Musniar Sainur bergelar Sarjana Pendidikan (S.pd). (Putee)
Penulis : Arip M. Samsudin
Editor : Redaksi