Korban asal Pakistan.|| Dok: Istimewa |
Halbar, Falanusantara.id-- Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Pakistan Shazada Amir Naz (45 tahun) ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Ia ditemukan oleh salah satu nelayan bernama Sem Dimes di bawah tebing di Desa Tuguis, Kecamatan Loloda, Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Sabtu (2/3/2024) sekitar pukul 18.00 Wit.
Kapolres Halmahera Barat AKBP Erlichson Pasaribu, mengungkapkan, pada hari Sabtu tanggal 2 kemarin sekitar pukul 18.00 Wit, nelayan bernama Sem Dimes melintasi salah satu tebing yang berada dibelakang areal Desa Tuguis dengan membawa sebuah perahu fiber. Saat itu Sem Dimes melihat korban dalam kondisi tergeletak di samping batu besar. Kemudian Sem bergegas menuju ke Desa Tuguis untuk memberitahukan informasi tersebut kepada Masyarakat setempat.
"Personil Koramil dan Polsek Loloda serta dibantu oleh Masyarakat Desa Tuguis mengevakuasi jenazah korban pada pukul 17.30 Wit. Dan saat ini jenazah telah dibawa ke Jailolo menggunakan mobil ambulance milik Puskesmas Perawatan Loloda. Korban mengalami pecah Kepala bagian belakang, patah tangan kanan dan kiri, luka lecet di bagian perut sebelah kanan dan hidung serta mulut mengeluarkan darah" Terangnya.
Erlichson menjelaskan, Shazada Amir Naz merupakan pengusaha (Pembeli Cengkeh). Shazada bersama temannya bernama Udin (WNA asal India) datang ke Kecamatan Loloda tepatnya di Desa Soasio pada Minggu (25/2/2024) lalu. Shazada dan Udin sempat menyewa sebagian rumah milik Djefry Kumendong untuk dijadikan gudang penampung cengkeh dan tempat menginap.
“Pada Jumat (1/3/2024) sekitar Pukul 15.00 Wit, korban (Shazada), Udin dan Djefry Kumendong berangkat ke Desa Tuguis dengan tujuan membeli cengkeh di Desa tersebut. Setibanya di Desa Tuguis, ketiganya menginap di rumah Ibu Erni Sow,” Kata Perwira 2 bunga melati.
Menurut keterangan para saksi kata Erlichson, bahwa pada Sabtu (2/3/2024) sekitar pukul 03.00 Wit (Dini hari), korban (Shazada) merasa tidak tenang atau gelisah. Korban keluar masuk kamar dengan membawa sebuah parang dan mengeluarkan kata-kata (Keluar-keluar) dengan keras.
"Sehingga para saksi takut dan keluar dari rumah. Kemudian korban langsung pergi meninggalkan para saksi-saksi dengan membawa sebilah parang. Saat itu korban keluar rumah dalam kondisi mati lampu dan gelap gulita. Para saksi tidak berani untuk mencari korban, sehingga paginya baru dilakukan pencarian dengan dibantu Masyarakat Desa Tuguis," Tandasnya.
Penulis : Putee
Editor : AMS