Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

PILKADA; MASA DEPAN HALMAHERA BARAT

Redaksi
31 Maret 2024
Last Updated 2024-03-31T13:43:57Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Gusti Ramli.|| Dok: Istimewa 

Oleh : Gusti Ramli

            Pemuda Desa Saria 


Falanusantara.id
-- Pesta Politik tahun 2024 yang diawali dengan momentum Pemilihan Legislatif (Pileg) telah berakhir dengan berbagai macam dinamika, diantaranya; kekalahan, kemenangan, kehabisan dana Caleg, pertikaian antar keluarga, perpecahan antarmasyarakat dan masih banyak lagi. Kiranya rentetan polemik pada Pemilihan Legislatif kemarin adalah jalan setapak menuju hak kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Halmahera Barat.


Namun, dalam catatan baru ini, penulis tidak membahas agenda negara pada bulan Februari lalu (Pileg). Disini, penulis hanya sedikit menaruh perhatian dan harapan dalam bentuk tulisan, kepada para pembaca yang terhormat sekaligus nahkoda yang akan mengemudikan kapal besar bernama Halmahera Barat selama lima tahun kedepan.


Ruang publik terkungkung dengan berbagai macam gejolak kekacauan yang kian tak kunjung padam. 


Dalam periodesasi kepemimpinan Pak James Uang dan Pak Djufri Muhammad selaku Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Barat, tidak banyak penulis mendapati beberapa program kerja yang dilaksanakan. Tidak sedikit pula penulis dapati kelalaian, kebobrokan, serta kebohongan yang dilakukan oleh gerbong dengan slogan "JUJUR" ini. 


Dalam menjalankan roda pemerintahan serta perubahan pada suatu wilayah diperlukan sekiranya Pemimpin yang ideal; bertanggungjawab (amanah), menegakkan nilai kebenaran dan keadilan, memiliki kesadaran terhadap kebutuhan masyarakat serta berpemikiran luas. Gambaran tersebut merupakan pucuk harapan oleh masyarakat Halmahera Barat.


Sudah terlalu lama kabupaten ini (Halmahera Barat) mengalami degradasi (kemunduran), baik dari aspek kesehatan, pendidikan, infrastruktur maupun ekonomi. Hal ini telah terbukti secara jelas dalam periodesasi kepemimpinan hari ini, point yang penulis sebutkan itu adalah akumulasi kemunduran yang menggerogoti Kabupaten tertua di Provinsi Maluku Utara.


Pada aspek kesehatan, penulis menilai kepemimpinan "JUJUR" gagal dalam memberikan fasilitas kesehatan yang baik bagi masyarakatnya. Hal tersebut terjadi pada bulan Februari dan Mei tahun 2023 lalu. Terlepas dari urusan Tuhan, minimnya fasilitas RSUD JAILOLO serta lemahnya pelayanan tim medis, akibatnya dua orang ibu harus merelakan bayi yang mereka dilahirkan.


Disisi yang lain, penulis juga melihat tidak banyak pembangunan infrastruktur yang berdampak melahirkan ekonomi masyarakat serta meningkatkan pendapatan daerah. Pasar Jailolo yang terletak di ibu Kota Kabupaten saja masih terlihat tak karuan, hal ini dibuktikan dengan kondisi jalan penghubung kecamatan Loloda dan Ibu (jembatan kali butu).


Pada aspek ini, publik menilai pemerintahan "JUJUR" tidak mampu membawa perubahan yang baik terhadap tanah kelahiran kami.


Pada aspek pendidikan pun hampir sama, kurangnya perhatian Pemerintah terhadap putra-putri daerah yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Kota Ternate harus berjibaku secara mandiri, contoh sederhananya ada pada Asrama Mahasiswa yang terletak di kelurahan Kasturian. Progres pembangunan lantai dua Asrama tidak kunjung terselesaikan dan dinilai tidak ada perhatian serius oleh Pemerintah Daerah. 


Belum lagi dengan kondisi internal Mahasiswa Halmahera Barat yang telah mengalami degradasi berpikir dan bertindak. Mahasiswa Halmahera Barat hari ini seenaknya mendiamkan pikiran yang kritis mereka serta membiarkan ketimpangan terjadi di daratan Jiko Makolano


Terakhir, penulis mengutip sedikit komentar dari Pak Tamin (akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara), beliau katakan bahwa kondisional daerah saat ini berdasarkan potensi Daerah, Pemerintah mestinya mengawali dengan peningkatan kapasitas manajemen pemerintahan atau dalam hal ini peningkatan Sumber Daya Manusia serta pembangunan pada sektor pertanian dan juga perikanan.


Barangkali catatan ini lahir dari orang-orang yang menginginkan perubahan sekaligus menepis rasa kekecewaan terhadap sedikit kehancuran di bumi Jiko Makolano. Penulis akhiri catatan ini dengan menambah sebuah hadis yang diriwayatkan oleh dua sahabat Rasulullah (Bukhori dan Muslim) yakni; “Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah masa kehancurannya" (*)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl