Proses evakuasi mayat yang ditemukan warga.|| Dok: Istimewa |
Halbar, Falanusantara.id-- Warga Desa Barataku, Kecamatan Loloda Tengah (Loteng), Halmahera Barat, Maluku Utara, menemukan sosok mayat di pantai Igono Makokilido di Desa setempat pada Minggu, 14 April 2024, sekitar pukul 11.00 Wit. Mayat yang ditemukan itu belum diketahui identitasnya.
Kapolres Halbar, AKBP Erlichson Pasaribu, melalui Kasi Humas, Iptu Yoherson Dodowor mengungkapkan, sekitar pukul 3.30 Wit, seorang warga bernama Steven Djini (Saksi 1) pergi memancing ikan di pantai selat kecil di Desa tersebut. Saat itu, Steven mencium bau bangkai dan melihat mayat yang terlentang di atas batu. Karena merasa tidak tenang dan takut, Steven langsung bergegas pulang ke rumahnya.
Kemudian sekitar pukul 10.00 Wit, Steven terbangun dan menyampaikan sosok mayat yang ditemukannya kepada Yames Pancora (Saksi 2) dan Melki Hamal (Saksi 3). Setelah itu kata Yoherson, ketiganya langsung bergegas menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan apakah informasi yang disampaikan Steven betul atau tidak. Namun, setibanya di TKP, mayat yang dilaporkan sudah tidak ada sehingga mereka bertiga kembali ke pantai Desa Barataku dan menyampaikan kepada Jefri Tehene (Saksi 4) serta masyarakat di Desa setempat yang saat itu berada di pantai.
"Saudara Jefri bersama Jamres Musa (Saksi 5) dan 4 orang rekannya pergi mencari mayat itu menggunakan perahu viber. All hasil, mayat ditemukan di pantai Igono Makokilido sekitar pukul 11.00 Wit. Setelah mayat ditemukan, Jefri langsung melaporkan ke Sekertaris Camat (Sekcam) Loteng, Malius Walala kemudian Sekcam melaporkan ke Polsek Loloda," Ungkap Yoherson.
Mendapatkan informasi itu, Kapolsek Loloda, Ipda Sepden Mangeteke bersama personil piket, Aipda Leohard Sanape dan Briptu Noven Pareta langsung menuju TKP pukul 12.30 Wit.
"Pukul 15.00 Wit Kapolsek Loloda dan Personil Piket tiba di TKP dan mengevakuasi mayat menggunakan perahu viber menuju Puskesmas Barataku," Jelas Perwira 2 balok emas.
"Karena kondisi mayat yang sudah mengeluarkan bau busuk, kemudian tidak ada kamar jenazah dan fasilitas Puskesmas Barataku sehingga Pemerintah Desa dan warga sekitar memutuskan untuk memakamkan mayat tersebut di pemakaman umum Desa Barataku," Sambungnya mengakhiri. (Putee)
Penulis : Arip M. Samsudin
Editor : Redaksi