Masyarakat nelayan yang sedang memperbaiki alat tangkap (Jaring) mereka.|| Dok: Istimewa |
Oleh : Sahrir Jamsin
Ketua Semaindo Halbar DKI Jakarta.
SARIA adalah sebuah nama desa yang berada di wilayah Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Desa Yang berhadapan langsung dengan Pulau Ternate, Pulau Hiri, Pulau Tidore Dan pulau Maitara itu, memiliki Jumlah penduduk sekitar 629 jiwa, dengan luas wilayah 5,41 km².
90 persen masyarakat di desa tersebut memiliki mata pencarian sebagai nelayan, Ikan menjadi peran penting bagi kehidupan Mereka.
Aktivitas meraka pada pagi dan malam hari adalah menyiapkan perlengkapan karena mereka memulai aktivitas mereka sejak dini hari untuk mempersiapkan perjalanan mereka ke laut untuk mencari ikan. Mereka biasanya memulai aktivitas pada sore hari pada pukul 15:00 WIT dan pada malam hari pukul 02 :00 Wit. Dini hari.
Disaat mereka kembali, Para wanita dan anak-anak sering membantu mengelola hasil tangkapan, membersihkan ikan, dan menyiapkannya untuk dijual ke pasar dan dapat dikonsumsi. Anak-Anak di Desa Saria banyak di antara mereka yang tumbuh dengan keterampilan mengarungi laut yang diajarkan oleh orang tua mereka.
Hasil tangkapan nelayan.|| Dok: Istimewa |
Hal ini menciptakan siklus kehidupan yang terus menerus bergantung pada laut.
Perubahan iklim menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup mereka. Perubahan pola cuaca, dan penurunan stok ikan memaksa mereka untuk beradaptasi.
meski menghadapi banyak tantangan, kebersamaan dan ketahanan menjadi kunci mereka dalam mempertahankan cara hidup yang telah turun-temurun itu.
Desa saria tidak hanya tempat mencari ikan, tetapi juga saksi bisu akan harmoninya antara manusia dgn laut.
Disini yang ingin saya bahas adalah masalah yang sering dihadapi masyarakat desa saria atau sebut saja desa Nelayan, Terkait dengan ketidakstabilan harga ikan di pasar menjadi faktor utama, sebab harga ikan bergantung pada pasokan ikan di pasar, jika ikan di pasar mengalami pembengkakan/terlalu banyak maka harga ikan pasti turun, bukan hanya harga ikan saja turun melainkan nelayan dan penjual ikan menjadi bingung karena banyaknya ikan, jika dibiarkan begitu saja ikan akan mengalami pembusukan jika dibiarkan terlalu lama.
Kita tau bahwa konsumtif ikan bagi masyarakat Halmahera Barat itu Rata-Rata 2 sampai dengan 3 Ton, sedangkan hasil tangkapan bisa di angka 5 sampai dengan 8 ton, hal ini berarti masalah besar bagi nelayan dan penjual ikan.
Ikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat, sebagaimana dituangkan dalam Perpres No.71/2015. Karena ikan merupakan kebutuhan pokok maka permintaan masyarakat terhadap ikan pasti akan terus ada, untuk itu melalui Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Perlu membangun satu sektor industri pengolahan ikan di Halmahera Barat.
Sektor industri pengelolaan ikan memiliki dampak yang signifikan bagi daerah,
Sektor industri pengelolaan ikan menciptakan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung bagi daerah.
Mulai dari nelayan dan pekerja pemrosesan ikan hingga petugas pemasaran, distribusi, dan layanan pendukung lainnya, dengan adanya industri pengelolaan ikan maka memberikan kesempatan kerja kepada Masyarakat Halmahera Barat.
Pentingnya pemerintah Memahami Desa Saria dalam berbagai aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan adalah esensial untuk menghargai peran mereka dalam masyarakat dan ekonomi yang lebih luas. Perahu-perahu yang mereka gunakan tidak hanya alat untuk mencari nafkah, tetapi juga simbol kebanggaan dan sejarah panjang yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Masyarakat Nelayan Saria memiliki kemandirian tersendiri sebab perahu Pajeko (kapal Nelayan) yang mereka miliki adalah suatu penghasilan mereka, keringat mereka saat berada dibawa terik matahari yang panas, sehingga mereka mampu membuat pajeko tersebut dengan swadaya tanpa ada sentuhan dari pemerintah kabupaten Halmahera Barat. Kiranya ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk Nelayan Desa Saria, sebab lumbung ikan di Kabupaten Halmahera Barat adalah Desa Saria, sebab Desa Saria merupakan Dapur bagi Halmahera Barat.
Hasil tangkapan nelayan.|| Dok: Istimewa |
Kenapa Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat penting dalam mendorong Sektor Industri pengolahan ikan, karna ada peningkatan Nilai tambah, Dengan adanya sektor pengolahan ikan, maka nilai tambah dari hasil tangkapan ikan dapat ditingkatkan.
Hal ini akan menguntungkan bagi para nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan dengan memberikan kesempatan untuk menjual produk ikan yang sudah diolah dengan harga yang lebih tinggi.
Membuka lapangan Kerja, Industri pengolahan ikan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, mulai dari pekerjaan langsung di pabrik pengolahan hingga pekerjaan di sektor pendukung seperti distribusi dan pemasaran.
Diversifikasi ekonomi dengan adanya Pembangunan industri pengolahan ikan maka dapat membantu dalam diversifikasi ekonomi daerah, mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian atau industri tertentu, Hal ini akan meningkatkan ketahanan ekonomi daerah terhadap perubahan pasar dan resiko lainnya.
Peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Halmahera Barat karena Industri pengolahan ikan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Halmahera Barat dengan menciptakan peluang ekonomi baru, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan memperluas akses terhadap produk-produk ikan yang bermutu.
Memanfaatkan potensi daerah, Dengan kita mendorong pembangunan industri pengolahan ikan di Halmahera Barat, maka pemerintah dapat membantu memanfaatkan potensi sumber daya ikan secara lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi daerah
Dengan Kita mendorong pembangunan industri pengolahan ikan di Halmahera Barat, Maka pemerintah dapat memainkan peran yang krusial dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah. (*)