Bendera serta umbul-umbul milik Andra.|| Dok: Putee |
Halbar, Falanusantara.id- Suasana 17 Agustus mulai terlihat di Kota Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara. Para pedagang bendera serta pernak-pernik khas 17-an mulai menjamur di sejumlah titik ruas jalan umum di Kota Jailolo. Namun para pedagang mengeluh akibat sepinya pembeli.
Sembilan hari menjelang 17 Agustus, pedagang bendera serta umbul-umbul mulai bermunculan untuk menjajakan bendera merah putih beraneka ragam di ruas jalan umum Kota Jailolo. Seperti di ruas jalan Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, seorang pedagang musiman menjajakan jualannya kepada warga.
Seorang pedagang bendera, Andra mengaku, bahwa pendapatan tahun ini menurun dibanding tahun lalu. Hal ini dikarenakan sepinya pembeli.
“Tahun ini keuntungan lebih menurun. Biasanya tanggal-tanggal begini sudah mulai ramai tapi sampai sekarang sepi,” Ungkap Andra saat ditemui di tempat jualannya. Kamis (9/8/2024).
Andra, pedagang pernak-pernik.|| Dok: Putee |
Andra mengatakan, di tahun sebelumnya bisa meraup keuntungan Rp 1.500.000 dalam sehari. Tetapi kata Andra, tahun ini hanya bisa meraup Rp 400.000 hingga Rp 600. 000 per harinya.
Andra mulai menjajakan jualannya pada tanggal 28 Juli kemarin. Hingga saat ini, Andra baru meraup keuntungan kurang lebih Rp 5.000.000.
Pernak-pernik khas perayaan kemerdekan republik Indonesia yang dijualnya itu dengan harga bervariasi tergantung ukuran bendera.
Untuk bendera, dijual dengan harga 35 hingga Rp 60.000. Sedangkan bendera bergambar burung garuda berukuran 10 meter dijual dengan harga Rp 400-450.000.
“Kalau umbul-umbul dijual dengan harga Rp 70.000 hingga 100.000,” Tandasnya. (Putee)