 |
| Danyonif 732/Banau, Letkol Inf Muhammad Nurul Chabibi.|| Dok: D'Gam photo |
Halbar, Falanusantara.id– Danyonif 732/Banau, Letkol Inf. Muhammad Nurul Chabibi berharap usai menjalani tradisi pembaretan, prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 732/Banau lebih bangga dan mencintai satuannya.
Letkol Chabibi mengatakan, bahwa prajurit sebelum dan sesudah melaksanakan tradisi pembaretan harus berbeda pola pikirnya.
"Karena sebelum tradisi (Pembaretan), kecintaan mereka (Prajurit) terhadap satuannya mungkin hanya 50 persen. Tapi setelah tradisi mereka mersa bahwa mereka betul-betul (Prajurit) Batalyon 732," Kata Danyonif Letkol Chabibi, ketika diwawancarai wartawan media ini usai tradisi pembaretan. Sabtu (21/12/2024).
Menurutnya, tujuan tradisi pembaretan yang dilaksanakan ini supaya prajurit TNI AD lebih bangga dan mencintai satuannya.
"Dengan tradisi pembaretan ini, tentunya prajurit dapat meningkatkan jiwa korsa yang positifnya dalam rangka menjalankan tugas pokok TNI," Ujarnya.
Dalam tradisi tersebut, kata Letkol Chabibi, tidak ada yang membedakan antara Perwira dan Tamtama serta Bintara. Bagi Chabibi, prajurit yang melakukan tradisi pembaretan itu semuanya sama.
"Dalam tradisi itu, ada kebersamaan yang kita dapat, seperti makan bersama, ada jalan bersama, nyanyi bersama dan naik (ke puncak gunung Saria) bersama walaupun capek tetapi kita capek sama-sama. Jadi mau itu Bintara, Tamtama hingga Perwira semua sama, tidak ada yang membedakan dalam tradisi ini," Tandas Perwira Dua Bunga. (Putee)
