Penulis : Arip M. Samsudin
Halbar, Falanusantara.id– Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, menggelar rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis. Rapat itu dalam rangka membahas terkait kesiapan dalam melakukan evakuasi warga yang terdampak erupsi gunung Ibu.
Editor : Redaksi
![]() |
Rapat bersama OPD Teknis.||Dok: Istimewa |
Halbar, Falanusantara.id– Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, menggelar rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis. Rapat itu dalam rangka membahas terkait kesiapan dalam melakukan evakuasi warga yang terdampak erupsi gunung Ibu.
Rapat itu dipimipin oleh Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad yang didampingi Pj Sekda Julius Marau, di ruang rapat Bupati. Selasa (14/1/2025).
Pj Sekda Halmahera Barat, Julius Marau mengatakan, rapat yang digelar itu tujuannya adalah mengantisipasi apabila status gunung erupsi dinaikan pada level IV (Awas).
"Jadi kesiapan yang dimaksud itu, titik-titik lokasi pengungsian, kemudian transportasi untuk mengevakuasi warga ke lokasi pengungsian ketika terjadinya peningkatan level," Kata Julius.
Selain itu, Julius mengaku bahwa, pihaknya juga membahas terkait kesiapan logistik, dapur umum hingga pada pendataan warga yang terkena dampak erupsi yang harus diprioritaskan.
"Untuk kesiapan logistik dan dapur umum. Tetapi yang tak kalah penting itu soal data. Kemudian nanti teknisnya itu ditangani satu pintu oleh Dinas Kominfo," Tuturnya.
Meski status masih level III (Siaga), namun kata Julius, ada rekomendasi khusus untuk perluasan sektoral, sehingga sudah masuk pada sekian persen dari status awas.
"Karena sampai tadi malam masih ada aktivitas letusan yang terpantau dari Pos pemantau (PGA Ibu), itu terjadi letusan kecil-kecilan yang sudah mencapai di angka 3 ribuan km. Jadi kalau letusannya mencapai di angka 5000 km berarti statusnya akan ditetapkan ke level awas," Tegasnya.
Sekda menyebutkan bahwa, saat ini sejumlah titik pemukiman warga di Kecamatan Tabaru dan Kecamatan Ibu Tengah sudah terkena dampak dari abu gunung disertai adanya lontaran batu-batu kecil.
"Yang abu ini lebih ke arah Selatan di Desa tahafo, Togola Wayoli dan Togola Sanger, hingga ke Ibu Tengah serta wilayah Tabaru. Sementara lontaran batu-batu kecil ke arah timur yakni Desa Kie Ici dan Desa Naga," Terang Julius.
Dengan begitu, Dinas Kesehatan beserta satuannya yakni Puskesmas yang berada di wilayah Tabaru dan wilayah Ibu juga sudah dikoordinasikan untuk memantau secara aktif perkembangan masyarakat di Daerah yang terkena dampak abu gunung.
"Kemudian Dinas kesehatan juga harus aktif memantau jangan sampai ada warga yang mengalami gangguan pernapasan akibat terkena abu vulkanik, supaya segera tertangani," Imbuhnya.
Mantan Kepala Inspektorat ini juga menghimbau kepada seluruh warga di dua Kecamatan yang terdampak agar tidak menanggapi isu-isu yang mengakibatkan kepanikan.
"Tetap tenang, tidak perlu dengar isu-isu dan sebagainya yang membuat panik, kemudian diharapkan masyarakat tetap mentaati rekomendasi radius 6 kilometer dan tidak ada aktivitas disitu," Tandasnya. (Putee)