Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates


Iklan

Tolak Geodipa, Pemuda ini Sebut Kepemimpinan James Uang Anti Kritik dan Pro Korporasi

Redaksi
14 April 2025
Last Updated 2025-04-14T05:54:00Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates

Irsad Samsudin (Kaos Hitam) saat menyampaikan orasinya di depan Kantor Bupati. (Istimewa) 

Halbar, Falanusantara.id
– Gelombang penolakan terhadap proyek panas bumi PT Geodipa Energi di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara semakin meluas. Namun respon Bupati Halmahera Barat, James Uang, justru menuai sorotan tajam dari Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Tolak Geodipa.


Dalam pernyataan Bupati baru-baru ini menyebutkan bahwa, aksi penolakan kehadiran PT Geodipa sebagai 'retorika tanpa kajian ilmiah'. Bahkan James Uang menyatakan, PT Geodipa tersebut 'tidak memiliki dampak'. 


Menurut salah satu Pemuda Desa Payo, Irsad Samsudin, bahwa pernyataan James ini dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap aspirasi masyarakat serta indikasi kuat bahwa, kepemimpinan saat ini lebih berpihak kepada kepentingan modal ketimbang keselamatan lingkungan dan masa depan rakyat.


“Masyarakat Pabos dan Idamdehe yang sehari-hari hidup dari tanah dan laut justru dituding tidak paham. Padahal mereka yang paling terdampak. Ini bukan hanya pengabaian, tapi pengkhianatan terhadap amanat rakyat,” Sesal Irsad dalam siaran pers yang diterima. Senin, (14/4/2025). 


Dia menyoroti terkait tidak adanya kajian independen yang dibuka ke publik, serta minimnya keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).


“Kalau memang aman, mengapa masyarakat menolak? Kapan rakyat dilibatkan dalam musyawarah yang sebenarnya, bukan hanya dikirimi keputusan sepihak," Tegas Jeko sapaannya. 


Irsad menilai, pernyataan Bupati James yang membandingkan antara Halmahera Barat dan di Patuha Bandung itu mencerminkan ketidakpahaman Bupati atas perbedaan geografis dan geologis antara dua wilayah tersebut.


“Kepemimpinan James Uang berjalan tanpa riset, tanpa empati, dan penuh keberpihakan terhadap investor," Ujarnya. 


Bagi Jeko, proyek ini bukan sekadar soal pengeboran, tetapi menyangkut prinsip dan hak hidup atas lingkungan yang sehat. Untuk itu, Irsad menegaskan bahwa pembangunan tidak bisa dilakukan dengan mengorbankan keselamatan warga demi keuntungan segelintir orang.


“Jika Bupati lebih sibuk membela investor ketimbang mendengar suara rakyatnya, maka beliau telah kehilangan legitimasi moral sebagai pemimpin,” Ucapnya. 


Jeko menyatakan, bahwa mereka akan terus bergerak hingga proyek Geodipa dihentikan. “Kami tidak akan diam. Kami tidak akan takut. Dan kami tidak akan berhenti sampai suara kami didengar dan proyek ini dihentikan,” Tandasnya. (Tim

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl